Saturday, August 18, 2012

Hitachi Compute Blade 2000: Bukan Sekedar Sistem Blade Biasa

Ketika mendengar HDS (Hitachi Data Systems) meluncurkan server dalam bentuk sistem blade, yang terlintas dalam benak saya akankah HDS mampu bersaing dengan pemain-pemain lain yang sudah lebih dahulu berkibar di dunia server dan sistem blade. Apakah sistem ini hanya merupakan pelengkap bagi sistem storage HDS untuk memenuhi portfolio dari Converged Data Center Solutions (CDCS) yang sedang dikembangkan berbagai principal IT saat ini. Fitur apa yang ditawarkan oleh sistem blade Hitachi, hal unik yang mampu menjadi pembeda dan bermanfaat bagi penggunanya, yang akan membuat sistem blade Hitachi meraih tempat di pasar sistem blade. Artikel ini mencoba menggambarkan beberapa fitur tersebut dengan berdasarkan pengalaman penulis dalam mengeksplorasi Hitachi Compute Blade 2000.

Hitachi Compute Blade 2000 (CB2000) merupakan salah satu seri sistem blade yang ditawarkan Hitachi untuk komputasi datacenter. White paper mengenai CB2000 yang dikeluarkan HDS menyebutkan paling tidak tiga fitur yang membedakan CB2000 dari sistem blade lain, yaitu Hitachi logical partitioning (LPAR), “hybrid I/O” yang inovatif, dan kemampuan SMP (Symmetrical Multi Processing) multi blade. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih jauh mengenai fitur-fitur tersebut.


Logical Partitioning

Hitachi logical partitioning adalah teknologi yang umum di kelas mainframe, namun kini diterapkan untuk server kelas x86 melalui CB2000. Dengan LPAR, server diperlakukan sebagai kumpulan resource (processor, memory, I/O), dimana resource tersebut dapat dibagi-bagi menjadi beberapa partisi yang terisolasi satu sama lain. Masing-masing partisi berjalan secara independen dan dapat menjalankan OS yang berbeda-beda dalam satu server fisik yang sama. Yang menarik dari alokasi resource pada LPAR, untuk alokasi memory, LPAR mempunyai memory dedicated dimana satu LPAR tidak bisa mengakses memory milik LPAR lain yang berarti keamanan dan isolasi masing-masing LPAR. Sementara alokasi processor dan I/O resource seperti NIC card dan fiber-channel HBA card dapat dilakukan dalam mode dedicated atau pun shared, bahkan kombinasi keduanya dalam server fisik yang sama. Dalam mode dedicated, resource yang dialokasikan kepada LPAR tertentu tidak dapat digunakan oleh LPAR lain. Lebih jauh lagi, processor dapat dikelompokkan menjadi grup-grup kecil berdasarkan processor core, dimana grup ini dapat dialokasikan, dedicated kepada LPAR tertentu, atau shared kepada beberapa LPAR. Sementara dalam mode shared, LPAR akan mendapatkan kesempatan penggunaan resource dengan metode time division, dimana pembagiannya akan berdasarkan nilai share yang diberikan pada masing-masing LPAR.
Dengan LPAR, CB2000 menawarkan solusi virtualisasi built in pada hardware. Artinya, untuk menggunakan LPAR sangatlah mudah karena yang perlu dilakukan hanyalah mengaktifkan HVM (Hitachi Virtualization Manager) mode pada server yang digunakan. Teknologi “direct execution” mainframe yang digunakan pada LPAR memungkinkan OS request dan user-level application code dijalankan langsung di processor . LPAR yang berjalan langsung pada hardware membuat OS yang berjalan di atasnya tidak memerlukan driver khusus atau pun merasakan perbedaan apabila dibandingkan dengan berjalan pada bare-metal machine. Dari sisi filesystem, OS yang berjalan pada LPAR menuliskan filesystem standardnya pada logical drive dari shared storage yang diberikan kepada LPAR tersebut. Dengan begitu, LPAR dapat menjadi pilihan untuk virtualisasi aplikasi yang selama ini terkendala untuk divirtualkan dengan alasan performance, non-virtualization aware, atau adanya kebutuhan dedicated I/O.

Hybrid I/O

Server blade pada satu sistem yang sama umumnya mempunyai konfigurasi I/O interface yang seragam karena arsitektur I/O yang dimiliki. Masing-masing server umumnya memiliki onboard LAN yang harus dipasangkan dengan switch di bay tertentu. Begitu juga untuk I/O card tambahan yang dapat dipasang di mezzanine slot harus dipasangkan dengan switch di bay tertentu. Dalam ilustrasi di bawah, diperlihatkan arsitektur I/O untuk CB2000 dimana onboard LAN harus dikoneksikan dengan switch di bay 0 dan 1, sementara mezzanine card di slot 0 terkoneksi ke switch bay 2 dan 3, dan mezzanine card di slot 1 terkoneksi ke switch bay 4 dan 5. Dengan arsitektur ini, artinya apabila yang terpasang pada mezzanine slot 0 adalah fiber-channel HBA, maka yang harus terpasang di switch bay 2 dan 3 adalah fiber-channel switch. Sebagai konsekuensinya, server lain dalam chassis yang sama tidak boleh mempunyai card lain selain fiber-channel HBA card di mezzanine slot 0. Untuk sistem yang seragam hal ini merupakan suatu keuntungan, namun apabila dibutuhkan fleksibilitas I/O, hal ini akan menjadi hambatan dalam penggunaan sistem blade. Di sinilah CB2000 menawarkan solusi lain dengan adanya dua slot PCI Express pada masing-masing server. Apabila dua slot tersebut masih belum cukup, ada pilihan lain yaitu dengan menambahkan I/O Slot Expansion Unit yang menyediakan 16 slot PCI Express per server blade. Dengan adanya slot PCI Express ini, selain memberikan fleksibilitas I/O, CB2000 juga menawarkan bandwidth I/O yang sangat tinggi dan tingkat redundancy I/O yang tidak bisa diberikan sistem blade lainnya.

Multi-blade SMP

Fitur andalan berikutnya yang belum ditemukan di sistem blade lain adalah kemampuan untuk menggabungkan 2 atau 4 blade server menjadi satu blade server yang dikenal dengan fitur multi-blade SMP (Symmetrical Multi Processing). Dengan fitur ini juga menjadikan CB2000 sebagai satu-satunya blade server yang menawarkan server dengan 8 soket processor. Multi-blade SMP memungkinkan satu server mempunyai sampai dengan 80 core processor alias 160 thread; 128 DIMM slot, 8 onboard gigabit NIC, 8 mezzanine expansion slot, dan 8 PCI Express I/O ports. Sungguh suatu kemampuan yang sulit ditandingi, bahkan oleh server rackmount sekalipun.

Selain memberikan kemampuan komputasi dan I/O yang sangat tinggi, multi-blade SMP memungkinkan server blade Hitachi mempunyai skalabilitas yang sangat baik. Sebagai contoh adalah untuk sistem SAP HANA yang ditawarkan oleh HDS menggunakan CB2000 sebagai platform komputasinya. Sebagai pilihan awal, kita dapat memilih paket S, M,  atau L yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Apabila di kemudian hari kebutuhannya meningkat, sehingga membutuhkan spesifikasi hardware yang  lebih tinggi, bisa dipilih opsi upgrade dimana untuk server, dimana yang sebenarnya dilakukan adalah dengan menggunakan multi-blade SMP, 2-blade SMP untuk size M, dan 4-blade SMP untuk size L. Dengan kemampuan ini, tidak diperlukan penggantian server, dan konsekuensinya tidak diperlukan migrasi sistem dari server lama ke server baru yang tentunya bisa menghindarkan kita dari kepusingan karena keharusan migrasi sistem.


Penutup

Artikel singkat ini tentu saja tidak dapat menjelaskan secara komprehensif mengenai sistem blade yang ditawarkan Hitachi, namun diharapkan dapat memberikan gambaran fitur-fitur unggulan yang membedakan CB2000 dari sistem blade lainnya, dan bagaimana fitur-fitur tersebut dapat bermanfaat bagi Anda dan membantu menilai apakah sistem blade Hitachi akan menjadi investasi yang berharga bagi perusahaan Anda. 

No comments:

Post a Comment